Selasa, 28 Ogos 2012

Ramadhan yang dirindui...

Sudah lebih seminggu Syawal menjelma, dan lebih seminggu jugalah Ramadhan meninggalkan kita. Kemeriahan Aidilfitri masih lagi terasa di Kuching, walaupun sudah ramai kembali bekerja kerana cuti beraya sudah tiba di penghujungnya. Namun ini semua tidak menghalang warga Kuching khususnya untuk tetap saling menziarahi ke rumah saudara mara dan sahabat handai yang belum sempat dikunjungi setelah seminggu beraya. Maklumlah, raya kan sebulan? Terus terang saya katakan, Ramadhan adalah bulan yang paling indah dan meriah jika dibandingkan dengan Syawal. Saya pernah menceritakan dalam entri-entri yang lepas mengenai meriahnya Ramadhan di Kuching. Ramadhan meriah dengan tarawihnya, tadarusnya dan lain-lain lagi. Kemeriahan berlangsung sepanjang hari bermula dari waktu sahur sehinggalah ke larut malam. Ramadhan juga mendidik erti sabar dan redha. Puasa yang benar akan mendidik hati supaya tabah dan sabar dengan ujian. Tilawah dan tadarus Quran memberi kelazatan kepada jiwa, zikrullah pula memantapkan iman dan keyakinan kepada Sang Pencipta. Ramadhan adalah madrasah mendidik jiwa.
Saya seperti lazimnya berpuasa dengan keluarga tercinta. Pada minggu pertama Ramadhan saya balik ke rumah isteri di Bintulu bagi meluangkan masa untuk berpuasa bersama dengan keluarga sebelah isteri. Sempat juga saya bertarawih di surau kampung tempat kediaman isteri saya. Suasana tarawih di Bintulu tidak kurang meriahnya jika dibandingkan dengan Kuching. Surau dan masjidnya tetap penuh dikunjungi oleh semua jemaah yang datang dari segenap pelusuk Bintulu. Saya tidak berpeluang untuk mengunjungi bazaar Ramadhan di Bintulu walaupun pada peringkat awalnya saya berniat untuk ke sana bagi meninjau dan merasai sendiri kemeriahan bazaar di sana. Namun setelah dinasihati isteri yang ketika itu Bintulu di serang wabak kolera, saya membatalkan niat tersebut. Saya hanya meluangkan masa selama 3 hari saja berpuasa di Bintulu. Kemudian saya kembali ke Kuching dan menyambung tugasan seperti biasa. Pada minggu terakhir bulan Ramadhan, saya pergi ke Miri pula untuk tugasan luar daerah. Kali ini saya menginap di Mega Hotel, sebuah hotel yang tersergam megah di tengah-tengah bandaraya Miri. Di Miri tidak kurang meriahnya. Saya berkesempatan untuk bertarawih di Masjid Kampung Dagang, terletak betul-betul di hadapan hotel tempat saya menginap. Masjid paling tua di Miri ini masih kukuh binaannya dan saya dapat merasakan 'aura' ketenangannya ketika beribadat di dalam masjid tersebut. Keberkatan masjid ini amat terasa mungkin kerana ia dibina atas dasar iman dan taqwa oleh orang tua zaman dahulu.
Masjid Kampung Dagang @ Masjid Jamek Miri
Banyak pengajaran dan hikmah yang diperolehi jika kita merenung dengan matahati mengenai Ramadhan yang berkah ini. Semoga taqwa dan iman akan tetap berkekalan dalam hati kita setelah sebulan melatih diri di bulan Ramadhan yang lalu. Insya Allah.

Selasa, 7 Ogos 2012

Was-was teruk...

Berikut merupakan kisah benar tentang seorang pesakit dari negara jiran yang menghidap penyakit was-was yang teruk. Semoga menjadi pengajaran kepada kita semua. Komentar: Ass.Wr.Wb. Saya ingin bertanya tentang kondisi adik laki2 saya,dia masih bujangan dan dulu pernah punya masa lalu yang buruk. Sekitar 15 th yg lalu saat adik saya msh bekerja dia punya kebiasaan buruk sering main judi bola sampai2 dia hrs keluar dr pekerjaannya krn sering menggunakan uang setoran dan sdh tdk konsen lg saat bekerja. Akibatnya dia hrs dikeluarkan dr pekerjaannya dan sampai saat ini belum punya pekerjaan alias menganggur namun kebiasaan main judi jg sudah berhenti total. Hampir 5 th kerjaannya hanya dirumah, makan tidur dan tidak melakukan aktifitas apa2 apalagi dia termasuk orang yg pemalas. Sekitar 8 bulan yg lalu ayah kami meninggal dunia dan mulailah terlihat perilaku2 aneh pd diri adik saya. Mula2 disetiap malam dia merasa pernapasannya seperti tersumbat dan dia merasa tidak bisa bernapas, namun setelah dibantu ibu ditenangkan dan diberi minum air hangat perlahan mulai reda kembali,kejadian ini berlangsung selama hampir sebulan setiap 2-3 hari sekali. Setelah itu perilakunya berubah lagi yaitu ketakutan yg berlebihan terhadap najis tp anehnya dia tdk menjalankan shalat. Kalau berjalan dia selalu berjingkat takut menginjak najis dan kedua tangannya ditekuk keatas dada dan tidak mau sembarangan memegang benda apapun disekitarnya krn takut najis, sampai2 utk memegang gayung air saja dia menggunakan giginya dengan cara digigit, katanya takut najis, aneh khan???. Kebiasaannya adalah sering sekali mencuci tangan dan kaki setiap habis memegang sesuatu atau beraktifitas misal makan shg dia bisa mencuci tangan dan kaki sehari sampai lebih dari 20 kali dalam sehari.Hal ini berlangsung selama bbrp bulan sampai akhir2 ini semakin menjadi2 keanehannya…Ketakutan thdp najis semakin menjadi sampai2 saat dia buang air kecil (maaf) dia tdk membuka celananya alias langsung ngompol di celana tp didalam kamar mandi dan langsung disiram berkali2 dgn air shg hampir seluruh baju dan celananya basah kuyub tp dia tdk mengganti baju dan celana dg yg kering (spt orang yg tdk waras). Dia jg sering merasa tidak bisa mengontrol keinginan buang air kecil alias sering kelepasan buang air kecil dan dia merasa bhw kemaluannya seperti ada yg mengganggu krn itulah dia sering kelepasan buang air kecil dan akhirnya menyiram basah seluruh baju dan celananya. Dia bilang dirinya merasa seperti diawasi seseorang yg dia sendiri tak tahu siapa orangnya dan setiap dia melakukan sesuatu sepertinya selalu diawasi dan disetiap sudut rumah seperti ada CCTV….lucu dan aneh…Pertanyaan saya adalah…apakah adik saya terkena gangguan jiwa ataukah dia terkena gangguan jin atau makhluk halus?? Perlukah adik saya di Ruqyah??? Dimana saya dapat berkonsultasi atau mengobati kelainan adik saya?? Terima kasih dan Wss.Wr.Wb Assalamu’alaikum wrwb saya turut prihatin dg ujian yg dialami saudara Mba. beilau jelas mengalami gangguan jin.tetapi mmg tidak sesederhana gangguan jin pd umumnya,ketika diruqyah mgkn tidak lagsung muncul reaksi spontan sbgaimana orang kena jin pada umumnya. yg terjadi pada adik Mba, adalah kombinasi antara gangguan jin dan psikis.saya sangat mnyarankan agar segera diruqyah, jika adik Mba masih bisa diajak komunikasi, artinya saat diajak bicara, diskusi masih bisa, dan pada saat diajak bicara dalam keadaan sadar sepenuhnya. akan tetapi jika adik Mba dalam keadaan tidak sadar,tidak bisa diajak komunikasi, maka lebih baik di beri obat penenang dulu. setelah stabil dan bisa diajak komunikasi, baru ruqyah dijalankan.selain ruqyah, pemberian obat penenang dari psikiater juga bisa dijalankan bersamaan. pada saat ruqyah, tidak hanya dibacakan ayat-ayat ruqyah, tetapi keluarga dan adik Mba harus dipahamkan beberapa hal : 1, dosa dan taubat 2, fiqih bersuci 3, ruqyah mandiri. mengenai tempat ruqyah, Mba tinggal dimana? kalo di jatim, silahkan sms ke saya, insyaAlloh sy carikan yg dekat dengan tmpt Mba. Wallohu’alam. Nadhif Dipetik dari : http://konsultasiruqyah.wordpress.com/2011/03/24/was-was-akut/